Microsoft baru saja merilis pembaruan terbaru untuk sistem operasi Windows 11, yang diberi kode 23H2. Jika Anda adalah pengguna Windows 11, Anda mungkin sudah mendapatkan notifikasi untuk memperbarui sistem Anda ke versi 23H2. Pembaruan ini merupakan pembaruan terbesar yang pernah dilakukan Microsoft untuk Windows 11, dan menghadirkan banyak fitur baru yang menarik.
Salah satu fitur yang paling saya sukai adalah Microsoft Co-pilot, sebuah asisten AI yang dapat menjalankan perintah untuk melakukan tindakan pada komputer, seperti menghidupkan dan menghubungkan perangkat, mengambil tangkapan layar, dan mencari informasi dari internet. Fitur ini sangat berguna dan mudah digunakan, cukup dengan menekan tombol WIN + C dan memulai percakapan dengan chatbot berbasis GPT.
Fitur lain yang juga menarik adalah Microsoft Clipchamp, sebuah aplikasi pengeditan video yang dilengkapi dengan AI generatif yang membantu pengguna dalam proses pembuatan video, termasuk pengaturan klip, transisi, narasi, dan musik latar belakang. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan berbagai platform media sosial, memudahkan pengguna dalam berbagi karya mereka.
Namun, sayangnya, pembaruan ini tampaknya belum mampu menarik minat pengguna untuk beralih ke Windows 11. Data internal Microsoft menunjukkan bahwa tingkat adopsi Windows 11 masih rendah, hanya 400 juta pengguna aktif sejak peluncurannya dua tahun lalu, jauh di bawah target 500 juta pada awal 2024. Sementara Windows 10 berhasil mencapai angka yang sama dalam satu tahun setelah dirilis.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi Windows 11 adalah persyaratan hardware yang cukup tinggi, yang membuat banyak pengguna enggan untuk mengupgrade sistem mereka. Harapan kedepannya tentu saja agar Microsoft dapat menurunkan persyaratan hardware tersebut, atau memberikan insentif bagi pengguna yang ingin beralih ke Windows 11.